۞ وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ (٥١)
Dan demi sesungguhnya, Kami telah memberi kepada Nabi Ibrahim sebelum itu jalan yang benar dalam bertauhid, dan Kami adalah mengetahui akan halnya. (51)
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَٰذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ (٥٢)
Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: "Apakah hakikatnya patung-patung ini yang kamu bersungguh-sungguh memujanya?" (52)
قَالُوا وَجَدْنَا آبَاءَنَا لَهَا عَابِدِينَ (٥٣)
Mereka menjawab: "Kami dapati datuk nenek kami selalu menyembahnya". (53)
قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَآبَاؤُكُمْ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ (٥٤)
Ia berkata: "Sesungguhnya kamu dan datuk-nenek kamu adalah dalam kesesatan yang nyata". (54)